3.1 Menganalisis Prinsip Kerja Peralatan
Listrik Searah (DC) dalam Kehidupan sehari-hari.
Indikator :
3.1.1
Mendefinisikan
aliran listrik searah (district current)
3.1.2
Menyebutkan
bunyi hukum ohm dan hukum kirchoff
3.1.3
Menentukan
besaran-besaran listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum ohm dan hukum
kirchoff
3.1.4
Menjelaskan
rangkaian listrik berdasarkan hukum ohm dan hukum kirchoff
3.1.5
Menganalisis
cara arus listrik DC mengalir pada sebuah rangkaian.
Peta Konsep

ARUS LISTRIK
Soal No. 1
Perhatikan gambar susunan beberapa hambatan listrik berikut ini!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas! Pembahasan Rangkaian di atas adalah rangkaian seri murni, sehingga tinggal dijumlahkan saja.
Rp = 2 + 3 + 6 = 11 Ohm
Soal No. 2
Perhatikan gambar susunan tiga hambatan berikut ini!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas!
Pembahasan
Rangkaian di atas berupa paralel murni sehingga :

Pada
dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik
terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah
rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian
listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber
tegangan.
1. Kuat Arus Listrik
Arus
listrik, yaitu aliran muatan listrik positif pada suatu penghantar dari
potensial tinggi ke potensial rendah.
Berdasarkan
persamaan diatas, dapat dilihat bahwa satu coulomb adalah muatan listrik yang
melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik yang tetap satu
ampere dan mengalir selama satu sekon.
2. Sakelar dan Sakering
Sakelar
adalah alat yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus listrik dalam
waktu sementara. Dalam rangkaian listrik, sakelar dipasang secara seri.
Sekering
mempunyai fungsi sebagai pemutus arus listrik secara otomatis. Sekering terbuat
dari logam bertitik lebur rendah yang berupa kawat halus.
3. Mengukur Kuat Arus
Alat
yang dapat digunakan untuk mengetahuikuat arus listrik adalah amperemeter.Pada
pengukuran kuat arus listrik, amperemeter disusun seri pada rangkaian listrik
sehingga kuat arus yang mengalir melalui amperemeter sama dengan kuat arus yang
mengalir pada penghantar.
BEDA POTENSIAL
Potensial
listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda potensial
listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik
berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk
mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya.
Alat
yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut voltmeter. Secara
Matematis :
Keterangan:
V
: beda potensial (V)
W:
usaha/energi (J)
q
: muatan listrik (C)
HUKUM OHM
Membahas
tentang hubungan antara kuat arus listrik
dengan
beda potensial pada suatu penghantar . Hukum Ohm, yang berbunyi :
“Kuat
arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara
ujung-ujung penghantar dengan syarat
suhunya konstan/tetap.”
Keterangan:
V
: beda potensial atau tegangan (V)
I
: kuat arus (A)
R
: hambatan listrik (W)
HAMBATAN LISTRIK
Berdasarkan
persamaan hukum Ohm, hambatan listrik dapat didefinisikan sebagai hasil bagi
beda potensial antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus yang mengalir
pada penghantar tersebut.
Jenis-jenis hambatan :
a. Resistor tetap
b. Resistor variabel
Mengukur hambatan :
a. Secara langsung
b. Secara tidak langsung
Hambatan pada kawat penghantar :
\
HUKUM KIRCHHOFF
a. Hukum II Kirchhoff
“Arus
yang masuk pada
titik
percabangan sama dengan kuat arus yang keluar pada titik percabangan”
b. Hukum II
Kirchhoff
Hukum II
Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah
perubahan potensial yang mengelilingi lintasan pada suatu rangkaian harus
sama dengan nol.
Hukum ini di dasarkan pada hukum kekekalan energi.
Secara
matematis hukum II Kirchhoff dapat dinyatakan sebagai berikut
Pada
perumusan hukum II Kirchhoff, mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a.
Semua hambatan (R) dihitung positif.
b.
Pada arah perjalanan atau penelusuran rangkaian tertutup (loop),
jika
sumber arus berawal dari kutub negatif ke kutub positif, maka gglnya dihitung
positif. Jika sebaliknya dari kutub positif ke kutub negatif, maka ggl nya
dihitung negatif.
c.
Arus yang searah dengan penelusuran loop dihitung positif, sedang yang berlawanan
dengan arah dihitung negatif.
d.
Jika hasil akhir perhitungan kuat arus bernilai negatif, maka kuat arus
yang
sebenarnya merupakan kebalikan dari arah yang ditetapkan.
Kuat
arus listrik dalam rangkaian sederhana
Keterangan:
E
: ggl sumber arus (V)
I
: kuat arus (A)
r
: hambatan dalam sumber arus ( W)
R
: hambatan penghambat (W)
Kuat
Arus dalam rangkaian majemuk
RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK
1. Rangkaian
Seri
Rangkaian
hambatan seri adalah rangkaian yang disusun secara berurutan (segaris). Pada
rangkaian hambatan seri yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, besar
kuat arus di setiap titik dalam rangkaian tersebut adalah sama. Jadi, semua
hambatan yang terpasang pada rangkaian tersebut dialiri arus listrik yang
besarnya sama. Bila salah satu hambatan ada yang putus, maka arus listrik pada
rangkaian tersebut juga putus/tidak mengalir.
2. Rangkaian
Paralel
Hambatan
paralel adalah rangkaian yang disusun secara berdampingan/berjajar. Jika
hambatan yang dirangkai paralel dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka
tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan adalah sama. Sesuai dengan Hukum I
Kirchoff, jumlah kuat arus yang mengalir pada masing-masing hambatan sama
dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar utama.
DAYA LISTRIK
Besarnya
energi setiap satuan waktu.
P = V x I
Atau
P = I2R
P = V2/R
Keterangan:
P
: daya listrik (W)
W:
energi listrik (J)
V
: tegangan listrik (V)
I
: kuat arus listrik (A)
R
: hambatan listrik (W)
Pemasangan
alat listrik di rumah-rumah dirangkai secara paralel. Hal ini agar tegangan
yang melalui alat-alat tersebut besarnya
sama.
Untuk menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu rumah, PLN
memasang alat yang disebut kWh (kilowatt hours) meter (meteran listrik).
PENGHEMATAN LISTRIK
1. Menggunakan
Lampu LED daripada Lampu Pijar.
2. Menggunakan Alat Listrik Berdaya
Rendah.
3. Mengatur Waktu Pemakaian dengan Baik
Perhatikan gambar susunan beberapa hambatan listrik berikut ini!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas! Pembahasan Rangkaian di atas adalah rangkaian seri murni, sehingga tinggal dijumlahkan saja.
Rp = 2 + 3 + 6 = 11 Ohm
Perhatikan gambar susunan tiga hambatan berikut ini!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas!
Pembahasan
Rangkaian di atas berupa paralel murni sehingga :

p
PpP
Nana nano titanium by babyliss pro
BalasHapusNana nano titanium by babyliss microtouch titanium trim walmart pro Nana nano titanium by babyliss pro Nana nano titanium - Achihe-Nan Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana seiko titanium Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana titanium bikes Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana titanium wallet Nana Nana Nana Nana Nana Nana Nana N titanium blue ps4 controller